Versi global dari game rhytm populer Hatsune Miku Colorful Stage seharusnya akan kedatangan event “Revival My Dream” dalam waktu dekat ini, tapi apa daya rencana tersebut berujung dibatalkan.

Keputusan ini diambil karena konten cerita dari event tersebut yang mengandung unsur rasisme, lebih spesifiknya pada interaksi antar kalangan orang perkotaan yang dipertemukan dengan mereka yang tinggal di hutan pedalaman.

Game Hatsune Miku Colorful Stage yang dimana di rencenakan untuk ada event di dalam gamenya, akan tetapi menjadi kontroversi karena berbau rasisme kepada penghuni pendalaman.

Terlebih lagi pihak Hatsune Miku Colorful Stage telah membatalkan acara tersebut karena, akan memancing keributan dengan event yang berbau rasisme.

Interaksi karakter yang sampai menyebut orang pedalaman dengan sebutan “barbar” atau “liar” di ceritanya tentu bisa menyulut kontroversi, karena itulah diputuskan agar event ini tidak sampai dibawa ke versi global.

Sebenarnya ada sebagian fans yang memberi pembelaan kalau event ini terinspirasi oleh Princess Mononoke, tapi tetap saja reaksi dari publik luas pasti akan mengarah ke impresi yang lebih negatif.

Pada akhirnya keputusan untuk meniadakannya adalah jalan keluar paling aman, apalagi karena pihak publisher tidak punya kuasa untuk memodifikasi konten cerita yang sudah dibangun.

Sangat disayangkan memang, tapi sekali lagi ini adalah penyesuaian yang lebih menghemat tenaga, apalagi dengan semakin sensitifnya netizen barat terutama di Twitter yang sangat vokal dengan hal seperti ini.

Adanya sedikit gambaran rasisme tentu bukan suatu masalah selama melibatkan media fiksi, apalagi jika ada pembelajaran utama yang bisa didapat darinya.

Hanya saja apapun alasannya, kita memang sudah berada di era yang tidak sama seperti dulu dan cenderung harus mengikuti modernisasi.