Play.id – Saat Nonton Ketika Cinta Bertasbih 2, film ini menjadi salah satu lakon terbaik yang belakangan ini meraih popularitas di dunia drama seri Indonesia. Film yang diproduseri oleh Mitzy Christina dan Cindy Cristina ini juga menampilkan aktor teater unggulan seperti Kholidi Asadil Alam, Oki Setiana Dewi , Alice Sofie Norin, Andi Arsyil Rahman, Meyda Safira, H. Deddy Mizwar, Niniek L Karim, Dude Harlino, Asmirandah, Aspar Paturusi, Neno Warisman dan Nungki Kusumawati.
Bagi yang ingin membaca sinopsis film Nonton Ketika Cinta Bertasbih 2 bisa membaca rangkuman singkatnya di bawah ini.
Sinopsis Berbagai Pengalaman Saat Nonton Ketika Cinta Bertasbih 2
Film ini menceritakan kehidupan tokoh utama Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar. , Kairo. Sebuah kisah yang dapat menjadi inspirasi bagi kita ketika kita menyaksikan sang tokoh baik belajar keras maupun bekerja keras untuk menafkahi ibu dan anak-anaknya di desa.
Sebuah cerita juga dapat menjadi pedoman bagi kita, saat kita menyaksikan upaya dan perjuangan Khairul Azzam mencari jodohnya dengan tetap memegang teguh ajaran agama. Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun – seorang pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Sejak kecil, Azzam di anggap sebagai anak yang sangat baik hati. Melalui usahanya yang gigih, ia berhasil meraih beasiswa belajar di Al Azhar Mesir setelah menyelesaikan program Aliyah di desanya.
Baru satu tahun berada di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi bergelar Jayyid Jiddan (Lulusan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak sulung, Azzam sudah pasti bertanggung jawab atas kehidupan keluarga sejak kakak-kakaknya masih kecil. Sementara itu, ia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara Rakyat.
Akhirnya, ia mulai mencurahkan waktunya untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso untuk di jual di KBRI Kairo. Berkat keahlian dan ketekunannya di dapur, Azzam menjadi terkenal dan dekat dengan staf KBRI Kairo.
Namun hal ini berdampak pada studi Azzam, 9 tahun telah berlalu, ia masih belum menyelesaikan studinya. Azzam sering mendapat pekerjaan di KBRI Kairo, sehingga ia berhubungan dengan putri duta besar, Eliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis dan sedang mengejar gelar Master di American University di Kairo.
Selain pintar, Eliana juga populer di kalangan pelajar karena kecantikannya. Ia bahkan di daulat untuk berakting di salah satu film produksi Hollywood, film layar lebar, dan drama TV di Jakarta. Berbagai prestasi dan kecantikan Eliana membuat Azzam jatuh cinta pada Eliana.
Namun Azzam gagal membina hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain kepribadian dan kehidupannya yang sedikit berbeda dengan Azzam, hal itu juga berkat nasehat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan Eliana. keluarga Eliana.
Kurangnya Akting dengan Plot yang Datar
Pastinya kamu bakal tahu ketika nonton Ketika Cinta Bertasbih 2, fakta tentang adanya beberapa kekurangan yang perlu di perbaiki. Seperti aktingnya yang kurang sesuai dengan karakter yang di minta, plotnya terkesan datar tanpa klimaks, visualnya terkesan sangat sederhana, terlalu banyak close-up (ciri khas serial TV) dan impresi.Gambarnya terlalu biasa untuk sebuah film sebenarnya. Mesir adalah negara yang sangat aneh dan indah.
Kekurangan di atas bagi saya masih dalam batas yang bisa di toleransi jika ada yang melihat nilai istimewa dari film ini. KCB benar-benar merupakan wadah dakwah baru bagi para seniman film Indonesia yang tertarik untuk mengangkat nilai-nilai moral (baca:
Nilai-nilai Islam) di negara mayoritas Muslim ini. Dan ternyata para sineas dakwah ini masih sangat jarang di temui di industri perfilman Indonesia dan cenderung di dominasi oleh kalangan berusia lanjut. Lantas kemana perginya para sineas muda Indonesia? Kita tentu tahu bahwa aspek komersial mengatakan banyak hal di sini. Inilah akar permasalahan yang membuat perjuangan idealisme menjadi begitu naif.
Alhamdulillah, dua kali menonton KCB 2 yang merupakan sekuel dari KCB 1 akhirnya mampu membangkitkan kembali semangat kebanggaan saya terhadap film dakwah. KCB 2 jauh lebih menarik di bandingkan KCB1. Sekuel ini punya beberapa keunggulan di bandingkan film pertamanya. mari kita berdiskusi
Review Pengalaman Nonton Ketika Cinta Bertasbih 2
Adegan Sangat Rapi dan Teratur
KCB 2 membawa kita dari satu adegan ke adegan lain dengan sangat rapi dan teratur. Biarkan cerita mengalir dan mengalir secara natural. Berbeda dengan KCB 1 yang terkesan datar, di sini perkembangan cerita di sertai dengan naik turunnya kita saat menyaksikannya.
Ada seru, ada haru, ada frustasi, belum lagi adegan-adegan kocak yang bikin mood naik. Ada kesan berbeda di setiap jepretannya. Sulit untuk keluar dari film KCB 1 kemarin.
Pengenalan Karakter yang Unik
KCB 1 lebih mementingkan pengenalan karakter pemain. Tanpa konflik, tidak ada kepribadian yang menonjol. Tampaknya para pemain belum sepenuhnya mewujudkan karakter yang mereka mainkan. Di sekuel ini, sebagian besar pemain membuat kemajuan yang sangat baik.
Di dukung alur cerita yang semakin tajam, setiap karakter mulai menonjol di setiap pengambilan gambar. Selain itu, tentunya tidak dapat di sangkal lagi bahwa masuknya Niniek L Kariem (Ibunda Azzam) dan Deddy Mizwar (Kiai Lutfi) benar-benar membuat film ini menjadi hidup dan natural.
Akhir Dari Cerita Saat Nonton Ketika Cinta Bertasbih 2
KCB 2 memuat seluruh jawaban dari plot yang di bangun sejak KCB 1. Puncak emosi dan plot tentu hadir di sini. Syukurlah, ceritanya di ceritakan dengan baik. Semua jawaban datang pada waktu yang tepat dan dengan senang hati. Keingintahuan terhadap karakter yang akan menjadi jiwa Azzam mendapat respon yang sangat manis di sini. Hal ini mengingatkan kita akan kemahakuasaan Tuhan dalam kemitraan.
Menabur Kecerdasaan
Ada dua pelajaran besar yang bisa kita petik setelah menonton film ini: pertama, film ini berpotensi mempromosikan kewirausahaan dan kewirausahaan sebagai solusi ekonomi bagi masyarakat kita. Kedua, sekeras apa pun orang berusaha, ternyata pasangannya adalah rahasia besar milik Tuhan. Kepercayaan terhadap pernikahan yang baik juga di gambarkan dalam proses perjodohan umat Islam.
Bacsound saat Nonton Ketika Cinta Bertasbih 2
Musikalisasi KCB 2 sangat halus dan menyatu dalam setiap adegannya. Sekali lagi, Melly tahu bagaimana menciptakan semangat tertentu dengan soundtrack-nya yang indah. OST KCB 2 Haramkah tampil sangat apik dalam adegan yang sangat cocok dengan OST KCB 1 yang juga di putar ulang di sini.
Kelemahannya masih cukup terasa pada kemampuan menampilkan gambar yang selalu di ambil secara close-up. Namun ada beberapa klise yang bisa menggambarkan keindahan Pulau Jawa. Sangat menyenangkan untuk di nikmati. Selain itu, masih ada pemain yang belum mencapai level optimal dalam mengeksplorasi emosi di banyak adegan. Tapi itu tidak terlalu membosankan.
Demikialah pengalaman saya saat Nonton Ketika Cinta Bertasbih 2, dengan ulasan di atas film ini layak untuk di lihat. jauh lebih keren dan menyenangkan sebagai tontonan yang menghibur tetapi juga dapat bertindak sebagai panduan. Banyak hikmah yang bisa di bawa pulang oleh pesan-pesan dakwah yang tidak perlu membuat kita murung saat menerimanya.