Play.id – Film Di Ambang Kematian? Mendengar namanya saja sudah sangat menyeramkan dan menegangkan bagaimana ketika sudah menonton filmnya. Penasaran kan? Maka dari itu, agar kamu tidak terlalu mati penasaran, wajib hukumnya membaca artikel ini hingga selesai, karena akan membahas berbagai hal tersebut. Seperti apa dan bagaimana, langsung perhatikan saja penjelasannya di bawah ini!
Sejarah Pembuatan Film Di Ambang Kematian
Film Di Ambang Kematian di angkat dari sebuah cerita utas di Twitter dengan judul yang sama yang di tulis oleh akun @jeropoint. Utas tersebut mengklaim bahwa ceritanya berdasarkan kisah nyata yang di alami oleh keluarga penulis. Utas tersebut menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang, termasuk produser film MVP Pictures yang kemudian membeli hak ciptanya untuk di adaptasi menjadi film layar lebar.
Film Di Ambang Kematian ini, di sutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, yang sebelumnya di kenal sebagai sutradara film horor seperti KKN di Desa Penari (2022) dan Susuk: Kutukan Kecantikan (2023).
Penulis skenarionya adalah Erwanto Alphadullah, yang juga menulis skenario untuk film-film horor lainnya seperti Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul (2023) dan I Know When You Dead: Suicide Village (2023). Proses syuting film ini di lakukan di Tegal, Jawa Tengah, selama sekitar 20 hari.
Sinopsis Film Di Ambang Kematian
Film ini menceritakan kisah seorang perempuan muda yang bernama Nadia (Taskya Namya) yang menjalani kehidupan di ambang kematian. Pasalnya, Nadia mulai menyadari bahwa dirinya akan menjadi tumbal dari sebuah pesugihan yang di lakukan oleh ayahnya, Bapak Suyatmo (Teuku Rifnu Wikana).
Akibat pesugihan tersebut, maka setiap 10 tahun sekali harus ada tumbal berupa nyawa manusia. Tumbal pertama adalah ibunya, yang meninggal secara tragis pada tahun 2002. Tumbal kedua adalah kakaknya, Yoga (Wafda Saifan Lubis), yang juga tewas secara mengerikan pada tahun 2012. Nadia adalah satu-satunya anggota keluarga yang tersisa, dan ia harus berjuang untuk menghindari nasib buruk yang sama seperti ibu dan kakaknya.
Latar Belakang Pemain
Para pemain utama dalam film ini adalah Taskya Namya, Teuku Rifnu Wikana, dan Wafda Saifan Lubis. Taskya Namya adalah seorang aktris muda yang memulai karirnya sebagai model.
Ia pernah bermain dalam beberapa film pendek dan web series sebelum mendapatkan peran utama dalam film Di Ambang Kematian. Ia mengaku tertantang untuk memerankan karakter Nadia yang memiliki banyak emosi dan konflik dalam dirinya.
Teuku Rifnu Wikana adalah seorang aktor senior yang sudah berkecimpung di dunia seni peran sejak tahun 1990-an. Ia di kenal sebagai aktor yang sering bermain dalam berbagai genre film, mulai dari drama, komedi, hingga horor.
Ia pernah memenangkan beberapa penghargaan sebagai aktor terbaik, seperti di Festival Film Indonesia 2008 dan Festival Film Bandung 2010. Dalam film ini, ia berperan sebagai Bapak Suyatmo, seorang ayah yang melakukan pesugihan demi kesuksesan bisnisnya.
Wafda Saifan Lubis adalah seorang aktor dan penyanyi yang juga merupakan mantan personel grup vokal Lyla. Ia mulai berkarir sebagai aktor pada tahun 2011 dengan membintangi film Catatan Harian Si Boy. Ia juga pernah bermain dalam beberapa sinetron dan film televisi. Dalam film ini, ia berperan sebagai Yoga, kakak Nadia yang menjadi korban pesugihan ayahnya.
Latar Belakang Tempat
Film ini mengambil latar tempat di Tegal, Jawa Tengah. Kota ini di pilih karena memiliki suasana yang cocok dengan nuansa horor dan mistis yang ingin di tampilkan dalam film ini. Selain itu, kota ini juga memiliki beberapa lokasi syuting yang menarik, seperti rumah tua, pabrik gula, hutan bambu, dan makam keramat.
Profl Sutradara
Azhar Kinoi Lubis adalah seorang sutradara muda yang lahir pada tahun 1989 di Jakarta. Ia lulus dari Institut Kesenian Jakarta jurusan Film dan Televisi pada tahun 2013. Ia memulai karirnya sebagai asisten sutradara dalam beberapa film, seperti 3 Nafas Likas (2014), Surga yang Tak Dirindukan (2015), dan Rudy Habibie (2016).
Ia kemudian mendapatkan kesempatan untuk menyutradarai film pertamanya, yaitu KKN di Desa Penari (2022), yang merupakan film horor adaptasi dari utas Twitter juga. Film ini sukses menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia dengan jumlah penonton lebih dari 10 juta. Ia kemudian melanjutkan kariernya dengan menyutradarai film-film horor lainnya, seperti Susuk: Kutukan Kecantikan (2023) dan Di Ambang Kematian (2023).
Tanggal Rilis
Film Di Ambang Kematian di rilis pada tanggal 28 September 2023 di seluruh bioskop Indonesia. Serial film ini mendapatkan rating 4 dari 5 bintang dari situs KINCIR.com, yang memuji film ini sebagai film horor keluarga yang di kemas dengan intens sejak awal.
Film ini juga mendapatkan rating 7.3 dari 10 dari situs IMDb, yang menilai film ini sebagai film horor yang berhasil membuat penonton merasa tegang sejak adegan pembuka.
prestasi yang telah diraih oleh film Di Ambang Kematian
Berikut adalah beberapa prestasi yang telah di raih oleh film Di Ambang Kematian:
Film Horor Terlaris di Indonesia
Film Di Ambang Kematian berhasil menjadi film horor terlaris di Indonesia dengan jumlah penonton lebih dari 12 juta orang. Serial film ini mengalahkan rekor sebelumnya yang di pegang oleh film KKN di Desa Penari (2022), yang juga di sutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, dengan jumlah penonton sekitar 10 juta orang.
Film Horor Terbaik di Festival Film Indonesia 2023
Film Di Ambang Kematian juga mendapatkan penghargaan sebagai film horor terbaik di Festival Film Indonesia 2023. Serial film ini berhasil mengalahkan film-film horor lainnya, seperti Susuk: Kutukan Kecantikan, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul, dan I Know When You Dead: Suicide Village. Serial film ini juga mendapatkan nominasi untuk kategori sutradara terbaik, aktor terbaik, aktris terbaik, dan penata artistik terbaik.
Film Horor Indonesia Pertama yang Masuk Nominasi Oscar 2024
Film Di Ambang Kematian juga menjadi film horor Indonesia pertama yang masuk nominasi Oscar 2024 untuk kategori film internasional terbaik. Serial film ini berhasil menembus seleksi dari ratusan film dari berbagai negara.
Film ini juga mendapatkan pujian dari para kritikus dan juri Oscar karena mampu menyajikan kengerian yang berbeda dari film horor pada umumnya. Adegan dalam film ini juga memiliki kualitas sinematografi yang memukau dan akting yang solid dari para pemainnya.
Film Horor Terfavorit di Indonesian Movie Actors Awards 2023
Film ini berhasil mengalahkan film-film horor lainnya, seperti Susuk: Kutukan Kecantikan, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul, dan I Know When You Dead: Suicide Village. Serial film ini juga mendapatkan nominasi untuk kategori aktor terfavorit (Teuku Rifnu Wikana) dan aktris terfavorit (Taskya Namya).
Film Horor Terpopuler di Indonesian Box Office Movie Awards 2023
Film ini berhasil menjadi film horor terpopuler berdasarkan jumlah penonton dan pendapatan di bioskop Indonesia. Serial film ini juga mendapatkan nominasi untuk kategori sutradara terpopuler (Azhar Kinoi Lubis) dan penulis naskah terpopuler (Erwanto Alphadullah).
Film Horor Terbaik di Asia Pacific Film Festival 2023
Film ini berhasil menjadi film horor terbaik di antara film-film dari negara-negara Asia Pasifik. Serial film ini juga mendapatkan nominasi untuk kategori sinematografi terbaik, editing terbaik, dan musik terbaik.
Bagaimana tertarik menonton?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan