Terlepas dari industri game, untuk sebuah produk agar dapat laku, populer, dan bertahan lama di pasar. Maka produk tersebut memerlukan identitas yang membuatnya berbeda dan dapat menarik konsumen.
Salah satu video game yang memiliki identitas Budaya Goddess of Victory NIKKE tahu dengan tepat akan target konsumen mereka. Tapi tanpa memandang batasan, NIKKE region Thailand harus menarik iklan gamenya karena memandang para pemainnya adalah orang-orang dengan otak selangkangan.
Hal ini terjadi dengan akun resmi Goddes of Victory NIKKE region Thailand pada 11 Januari. Mereka memposting sebuah iklan untuk mempromosikan gamenya.
Dalam iklan tersebut, tampak seorang gamer yang merepresentasikan fanbase dari NIKKE. Jika lihat dari video tersebut, hal ini seperti menciptakan kesan kalau para pemain NIKKE hanyalah orang-orang yang hanya memikirkan hal-hal mesum.
Hal ini sontak mengundang rasa emosi para pemain NIKKE dan akun resmi Thailand tersebut segera menghapus video iklan tersebut. Keesokan harinya, mereka meminta maaf atas video tersebut.
Dari sisi komentar, banyak yang menerima permintaan maaf ini, dan ada juga yang berkomentar “jadi kalian hanya memandang kami seperti pria di iklan itu?”.
Postingan permintaan maaf tersebut menembus lebih dari 1300 reaksi dengan sebagian besar menunjukkan rasa support kepada dev.
Memang tidak dipungkiri memang, game besutan SHIFT UP ini memiliki selling point yang kuat dengan unsur fan service di dalamnya.
Dan SHIFT UP benar-benar mengerti akan seperti apa fanbase game mereka. Tapi perlu diingat, sebagai namanya bisnis, menghina kostumer adalah hal sangat tidak diperbolehkan.
Di video iklan tersebut, jelas-jelas para pemain NIKKE dipandang cuman sekumpulan orang dengan otak yang mesum.